
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari empat pilar yang berupaya menyeimbangkan zat gizi keluar dan zat gizi masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Berikut ini empat Pilar Gizi Seimbang yang Mama perlu tahu berdasarkan paparan dari gizi.depkes.go.id:
1. Konsumsi Makanan Beragam
Tidak
ada satu pun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi
komplit. Kecuali ASI untuk bayi sampai usia 6 bulan. Untuk melengkapi
asupan gizi bagi tubuh, maka Anda perlu menyajikan aneka jenis makanan
dalam hidangan yang dikonsumsi.
Sebagai contoh, nasi kaya karbohidrat dan sumber kalori, tapi miskin vitamin dan mineral. Sayur dan buah kaya serat dan vitamin tapi sangat minim kandungan protein. Sebab itu keanekaragaman jenis pangan diperlukan untuk saling melengkapi zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Konsumsi makanan beragam tanpa memerhatikan jumlah dan proporsinya juga tidak benar.
Prinsip yang disampaikan PGS adalah selain keanekaragaman jenis pangan, proporsi makanan juga harus yang seimbang, dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.
Sebagai contoh, nasi kaya karbohidrat dan sumber kalori, tapi miskin vitamin dan mineral. Sayur dan buah kaya serat dan vitamin tapi sangat minim kandungan protein. Sebab itu keanekaragaman jenis pangan diperlukan untuk saling melengkapi zat gizi yang masuk ke dalam tubuh. Konsumsi makanan beragam tanpa memerhatikan jumlah dan proporsinya juga tidak benar.
Prinsip yang disampaikan PGS adalah selain keanekaragaman jenis pangan, proporsi makanan juga harus yang seimbang, dalam jumlah cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Kurang
memerhatikan kebersihan berpotensi terinfeksi beragam kuman penyebab
penyakit. Penyakit infeksi merupakan salah satu faktor penting yang
mempengaruhi status gizi seseorang secara langsung, terutama anak-anak.
Anda tentu biasa menemukan jika anak sakit, nafsunya makannya pun berkurang, yang berarti menurun pula zat gizi yang masuk ke tubuhnya. Dari sini kita memperoleh kesimpulan bahwa hidup bersih dan kurang gizi memiliki hubungan timbal balik.
Anda tentu biasa menemukan jika anak sakit, nafsunya makannya pun berkurang, yang berarti menurun pula zat gizi yang masuk ke tubuhnya. Dari sini kita memperoleh kesimpulan bahwa hidup bersih dan kurang gizi memiliki hubungan timbal balik.
3. Melakukan kegiatan fisik
Aktivitas
fisik seperti olahraga bertujuan menyeimbangkan pemasukan dan
pengeluaran sumber energi dan zat gizi dalam tubuh. Aktivitas fisik juga
memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat
gizi. Jika jumlah kalori yang masuk tidak seimbang dengan yang
dikeluarkan, kalori yang tersimpan dapat berubah menjadi lemak penyebab
obesitas.
4. Mempertahankan dan memantau berat badan (BB)
Prinsip
PGS mendorong masyarakat untuk memiliki berat badan seimbang. Indikator
seimbang adalah Indeks Masa Tubuh (IMT) pada orang dewasa, yang
berkisar pada angka 18,5 – 25,0.
Untuk mengukurnya, gunakan rumus membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (m) kuadrat. Sedangkan pada bayi dan balita, perkembangan berat badan harus sesuai dengan pertambahan umur, yang dipantau melalui KMS.
Untuk mengukurnya, gunakan rumus membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (m) kuadrat. Sedangkan pada bayi dan balita, perkembangan berat badan harus sesuai dengan pertambahan umur, yang dipantau melalui KMS.
Sumber asli bacaan kunjungi : http://www.parenting.co.id
0 Komentar
Silakan tuliskan harapan yang membangun untuk SMAIT Ar-Rahmah Anda di sini