SEJARAH BERDIRINYA SMA



LATAR BELAKANG
DAN SEJARAH SINGKAT
SMA ISLAM TERPADU AR RAHMAH LUMAJANG

Sekolah Islam Terpadu saat ini mulai banyak diminati oleh berbagai lapisan masyarakat, sebagai konsekuensi dari kesadaran masyarakat dalam beragama semakin meningkat. Tak dapat ditepis, bahwa telah terjadi perubahan orientasi masyarakat dari sekolah biasa menuju sekolah Islam berkualitas, terutama sekolah dengan proyek besar tahfizh Al-Qur’an.

Kaum muslimin harus kembali kepada semangat pendidikan seumur hidup yang telah dicanangkan oleh Rasulullah, sejak 14 abad silam. Banyak titah beliau yang menyemangati umat Islam akan pentingnya hidup bergelimang pengetahuan. Misalnya yang cukup dikenal adalah perintah menuntut ilmu bagi setiap muslim dan muslimah sejak saat dalam buaian sampai masuk ke liang lahat. Demikian pula Al-Qur’an telah dengan jelas mengingatkan kita supaya jangan meninggalkan generasi yang lemah baik dalam keimanan, materi, kesehatan maupun pendidikan (Q.S. 4:9).

Komisi Internasional untuk pendidikan abad 21 dalam laporannya ke UNESCO, mengajukan rumusan tentang 4 pilar pendidikan, yaitu :

  1. Learning to live together; belajar untuk memahami dan menghargai orang lain, sejarah mereka dan nilai-nilai agamanya.
  2. Learning to know; penguasaan yang dalam dan luas akan bidang ilmu tertentu, termasuk di dalamnya learning to how.
  3. Learning to do; belajar untuk mengaplikasikan ilmu, bekerja sama dengan team, belajar memecahkan masalah dalam berbagai situasi.
  4. Learning to be; belajar untuk dapat mandiri, menjadi orang yang bertanggung jawab untuk mewujudkan tujuan bersama.
Keempat pilar pendidikan masa depan itu kemudian diterjemahkan ke dalam format sekolah yang diharapkan mampu membantu siswa siswi mereka untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi kehidupan di masa depan, yaitu : kompetensi keagamaan, kompetensi akademik, kompetensi ekonomi dan kompetensi sosial pribadi (Alaaydroes, 2003).

Pendidikan harus mampu melahirkan lulusan-lulusan yang memiliki karakter dan kemampuan sebagai berikut :

  1. Memiliki pemahaman yang benar terhadap ajaran agamanya dan landasan keimanan dan ketaqwaan yang kokoh sebagai wujud dari ketahanan tersebut.
  2. Kemampuan riset dan teknologi yang tinggi.
  3. Penguasaan bahasa internasional yang cakap
  4. Motivasi berprestasi dan keterampilan belajar yang tinggi
  5. Kepemimpinan yang kuat
  6. Kesehatan yang prima
  7. Keterampilan hidup (Life skill)
  8. Memiliki etos kerja yang disiplin
  9. Kepedulian terhadap kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
  10. Rasa percaya diri yang kuat dan kebanggaan terhadap sejarah kepemimpinan Islam.
Sekolah Islam harus tampil sebagai sekolah yang mampu memadukan secara harmonis dan seimbang antara apa yang disebut sebagai “ayatul qauliyah” berupa ajaran Al-qur’an dan Hadist Nabi yang suci sebagai petunjuk dan pedoman hidup (Minhajul Hayyah) dan “ayatul qauliyah” berupa segala fenomena alam yang merupakan “sunnatul kaun” yang menjadi sarana dan fasilitas kehidupan (Wasailul Hayyah).

Sebagai upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, Yayasan Islamic Center Ar-Rahmah Lumajang melalui bidang pendidikannya membuka Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an (PPTQ) Ar-Rahmah, pada bulan Juli 2004 yang lalu telah memulai sebuah pendidikan informal berupa pondok pesantren Tahfidz Qur’an untuk santri jenjang SD/MI. Program ini mampu bertahan hampir 2 tahun, karena keterbatasan SDM, akhirnya sedikit demi sedikit mengurangi santri jenjang SD/MI. Seiring dengan itu, dibukalah SMP Islam Terpadu Ar-Rahmah, Islamic Boarding School pada tahun 2006. Semua siswa SMP Islam Terpadu Ar-Rahmah wajib tinggal di pondok pesantren. Sampai saat ini, SMP Islam Terpadu Ar-Rahmah sudah beberapa kali meluluskan siswa dengan indeks prestasi yang cukup baik. Jumlah siswa/santrinya pun terus meningkat.

Alhamdulillah dukungan masyarakat terhadap lembaga kami sangat baik. Ini dibuktikan dengan banyaknya orang tua yang mendaftarkan putra-putrinya di lembaga pendidikan kami. Kami menyadari antusiasme masyarakat belum dapat kami tampung dengan optimal mengingat keterbatasan prasarana dan sarana yang tersedia.  Keterbatasan ini ternyata telah menyentuh nurani sebagian warga masyarakat, sehingga ada sebagian warga yang telah mewaqafkan tanahnya kepada Yayasan.

Tahun 2014, kami membuka program Takhasus Tahfizh Al-Qur’an (program khusus menghafal Al-Qur’an). Program ini berjalan cukup baik, indikasinya target tahfidzhul Qur’an santri hampir 90% terpenuhi. Dari 12 santri angkatan pertama, sebanyak 5 orang mampu hafal 30 juz dalam 1 tahun, sisanya ada yang hafal 26 juz, 20 juz, paling sedikit 15 juz. Begitu juga angkatan kedua sebanyak 10 santri, sebanyak 5 santri mampu hafal 30 juz dalam setahun, sisanya sekitar 20 juz lebih.

Pada awalnya kami hanya berencana fokus pada program Tahfizh dan kajian kitab-kitab klasik saja, tetapi kemudian kami harus memikirkan pendidikan formal bagi santri-santri kami. Akhirnya, kami menyepakati untuk segera membangun infrastruktur pendidikan setingkat SMA secara formal dan modern.

Sebagai bentuk sumbangsih Yayasan Islamic Center Ar-Rahmah dalam dunia pendidikan Indonesia, maka kami berniat untuk mendirikan sebuah Sekolah Menengah Atas dengan biaya terjangkau oleh berbagai lapisan masyarakat namun dengan kualitas yang Insya Allah dapat diharapkan oleh masyarakat. Maka, pada tanggal 25 Januari 2015 diadakan rapat pleno membahas rencana pendirian SMA Islam Terpadu Ar-Rahmah Lumajang, dan pada tanggal 1 September 2015 kami sepakat untuk mendirikan SMA Islam Terpadu Ar-Rahmah mulai tahun ajaran 2016-2017.*